Bazar Ramadhan di Kantor Gubernur, Dorong Perempuan Maju dan Mandiri 

MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman membuka secara resmi Bazar Gempita Ramadhan yang dilaksanakan di Pelataran Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Senin 3 Maret 2023.

Baca juga: Sekretaris Jenderal KLHK Lantik Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup

Kegiatan ini mengusung tema “Gerakan Perempuan Indonesia Tangguh”. Diharapkan lewat bazar ini bisa mewujudkan perempuan Sulsel yang maju dan mandiri, khususnya di bidang ekonomi melalui pengembangan kegiatan-kegiatan kewirausahaan ekonomi produktif.

“Kita berharap, Gempita Ramadhan ini dapat mengakomodir dan memberdayakan perempuan khususnya kepada para ibu rumah tangga, dengan diberikan ruang untuk memasarkan produk UMKM-nya, ” kata Andi Sudirman.

Baca juga: Kabid Humas Ardi Susanto Genap Berusia 38 Tahun, Ketua DPD JNI Barru Sampaikan Ucapan Selamat Milad

Kepala DP3A-Dalduk KB Prov Sulsel selaku Ketua Panitia, Andi Mirna mengatakan Bazar Gempita Ramadhan diikuti sebanyak 57 tenant dari perempuan-perempuan tangguh binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB Pemprov Sulsel. 

“Khususnya Perempuan Kepala Keluarga (PEKA), perempuan penyintas kekerasan, dan Kelompok UKM UMKM Perempuan, ” sebutnya.

Baca juga: Pemkot Makassar Gelar Lomba UMKM Lorong Tingkat Kecamatan

Dari 57 tenant tersebut, lanjut Andi Mirna, yang menjadi peserta terdiri dari tenant usaha makanan rumahan, frozen food, kerajinan, sembako, dan beberapa menjual pakaian jadi. Ada pula tenant PUSPAGA untuk konseling keluarga maupun pengasuhan anak bagi ASN dan keluarga.

“Pada kegiatan ini juga kami hadirkan tenant booth PUSPAGA untuk konseling keluarga maupun pengasuhan anak bagi ASN dan keluarga ASN sebagai bentuk pencegahan kekerasan perempuan/anak dan berbagai permasalahan perempuan/anak, ” jelasnya.

Baca juga: HUT ke-767 Bantaeng, Bupati Ilham Azikin Ungkap Tiga Perusahaan Tanam Investasi

Kemudian ada juga tenant booth UPT PPA Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bentuk sosialisasi kepada keberadaan UPT PPA, dalam memberikan layanan bagi perempuan dan korban kekerasan. (***)