MAKASSAR - SMK Kehutanan Negeri Makassarmenyelenggarakan kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Tahun 2022/2023 selama tiga hari, mulai, Selasa, 19 Juli 2022 sampai dengan Kamis, 21 Juli 2022 di Aula SMK Kehutanan Negeri Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 17, 5 Makassar.
Kepala Sekolah, Mukhamad Ari Hidayanto, S.Hut menyampaikan bahwa dalam suatu pendidikan pasti ada perubahan, kurikulum merdeka adalah wujud nyata dalam perubahan tersebut.
"Saya berharap semua civitas akademika SMK Kehutanan Negeri Makassar siap untuk berubah dengan mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar, " ujarnya.
"SMK Kehutanan Negeri Makassar, Bisa. Maju, Jaya, " sambungnya.
Selanjutnya, pembukaan oleh DR. Rusdi, M.Pd Kepala BPPMPV KPTK (Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Pemateri Imran, S.Kom., M.T dan Mustafa, S.ST. Par., M.Pd
Baca juga:
Pemda Barru Juara III Investment Challenge
|
Melalui materinya Imran menegaskan bahwa, Kurikulum Merdeka ini cenderung pada pembelajaran Konstruktivisme yang mana lebih dititikberatkan kepada konsep student center, dalam hal ini, guru diharapkan menjadi katalisator dan fasilitator dari setiap tahapan yang diawali dari fase fondasi, fase A sampai F, yang merupakan hal baru dalam kurikulum merdeka, mulai dari tingkat PAUD, SMA-SMK hingga lulus yg merupakan fase akhir F.
"Pada fase E - F (SMA-SMK/MA-MAK), khususnya untuk jenis SMK, diupayakan institusi sekolah dapat menjalin kerjasama industrial yang lebih melekat, dikarenakan koneksitas industri dengan sekolah merupakan pengalaman belajar yang terintegrasi, " tambahnya.
Lanjutnya, sedangkan persiapan penerapan Kurikulum Merdeka membutuhkan analisis Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran sesuai dengan karakteristik sekolah dalam rangka merakit modul ajar yang relevan.
"Saya kira SMK Kehutanan Negeri makassar sangat bisa dalam pengimplementasian kurikulum ini, karena selama ini SMK Kehutanan, dalam proses kurikulum yang dijalankan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan visinya, " katanya.
"Fase-fase ini penting jadi tidak boleh salah, " singkat Imran.
"Sekolah diberi kebebasan untuk merancang KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) berdasarkan karakteristik sekolah masing - masing, " jelas Akhmad Syukur sebagai wakakur SMK Kehutanan Negeri Makassar kepada media terkait konsep kurikulum merdeka.
Olehnya itu, kata Ahmad Syukur dalam penyusunan itu melibatkan stake holder (komite, dunia usaha/industri, pendidik/guru, institusi yang berwenang (Kemendibudristek, KLHK) harapannya kurikulum yang disusun dapat terhubung dengan dunia kerja lulusan.
Workshop sendiri diikuti seluruh guru SMK Kehutanan Negeri Makassar, dan Dicapteni Wakakur Akhmad Syukur, S.Hut.